Sejarah Penafsiran Al-Qur`An Pada Era Nabi Muhammad Saw
Sejarah Tafsir al-Qur`an pada masa Nabi Muhammad Saw a. Kondisi Penafsiran. Pada masa Nabi Muhammad Saw. ia berfungsi sebagai mubayyin atau mufassir (pemberi penjelasan) kepada para Sahabat-Sahabatnya wacana kandungan dari al Qur`an khususnya wacana ayat-ayatnya belum dipahami. Hal ini dijelaskan dalam QS. an-Nahl : 44: وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ “Dan kami turunkan kepadamu al-Qur`an supaya kau pertanda kepada umat insan apa yang telah di turunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” Misalnya dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah menjelaskan bahwa maksud قُوَّةٍ dari QS. al-Anfal : 60: وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ Artinya: “Persiapkanlah untuk mereka semampumu dari kekuatan”. Maksud dari kata quwwah yakni memanah dengan sabda ia yang artinya “Ketahuilah bahwa kekuatan itu yakni memanah” b. Karakteristik Penafsiran Pada Masa Nabi Saw. 1) Menafsir