Pengertian Kitab Al-Mustadrak, Al-Mustakhraj Dan Jenis Kitab Al-Mustadrak, Al-Mustakhraj
A. Kitab al-Mustadrak.
1. Pengertian Kitab al-Mustadrak.
Kata Mustadrak (bentuk jamaknya Mustadrakat) secara etimologi yaitu susulan dari yang ketinggalan atau menambah yang kurang. Secara terminologi yang dipakai oleh ulama hadis, kitab Mustadrak adalah:
“Adalah menghimpun beberapa hadis yang sesuai dengan persyaratan salah seorang penyusun tetapi belum ditakhrij di dalam kitabnya.”
Kitab mustadrak menghimpun hadis-hadis yang telah memenuhi persayaratan sebuah kitab, tetapi belum dimasukkannya. Seakan-akan kitab Mustadrak sebagai susulan atau penambahan terhadap kandungan kitab lain yang telah memenuhi persyaratannya. Sebagaimana Mustadraknya Imam al-Hakim telah menghimpun beberapa hadis shahih yang belum disebutkan dalam kitab al-Bukhari dan Muslim dan menurutnya telah memenuhi persyaratan keduanya.
2. Jenis-jenis Kitab al-Mustadrak.
Kitab jenis ini berjasa paling tidak dalam tiga hal, yaitu:
• Menampilkan ragam hadis yang – secara sengaja maupun tidak – diabaikan oleh para penulis kitab sebelumnya;
• Menampakkan adanya penuturan yang berbeda terhadap matan hadis tertentu; dan
• Menunjukkan transmisi hadis tertentu yang secara subjektif dinilai sahih oleh penulis mustadrak.
Kitab jenis mustadrak yang paling populer–meskipun banyak menerima kritik dari para pembelajar hadis–adalah al-Mustadrak `ala as-Sahih ain yang ditulis oleh Abi Abdillah al-Ḥakim al-Naisaburi (w. 405 H).
B. Kitab al-Mustakhraj.
1. Pengertian Kitab al- Mustakhraj.
Mustakhraj (jamaknya mustakhrajāt) secara etimologi dari kata (kharaja) yang berarti keluar, (istakhraja) berarti mengeluarkan. Teknik pembukuan Mustakhraj secara terminologi diartikan:
“Yaitu seorang hafiz bermaksud mengeluarkan hadis-hadis dari sebuah kitab hadis ibarat Sahih li al-Bukhari atau Sahih Muslim dan atau yang lain dengan memakai sanad sendiri yang bukan sanad kitab tersebut, maka sanggup bertemu pada sanad itu pada syaikhnya atau orang di atasnya walaupun pada sobat serta memelihara urutan, matan dan jalan sanadnya.”
Dengan singkat sanggup dikatakan bahwa mustakhraj ialah seorang penghimpun hadis mengeluarkan beberapa buah hadis dari sebuah buku hadis ibarat yang diterima dari gurunya sendiri dengan memakai sanad sendiri, maka akan terjadi pertemuan pada syaikhnya atau orang di atasnya. Seperti yang dilakukan oleh Abi Bakar al-Isma’ili mengeluarkan beberapa hadis dari kitab Sahih al-Bukhari dengan memakai sanad sendiri yang diterima dari guru- gurunya.
2. Jenis-jenis Kitab al- Mustakhraj.
Berikut ini yaitu kitab-kitab berjenis “mustakhrajat”, antara lain:
• Al-Mustakhraj `ala al-Sahihain:
a. karya Abu Nu`aim al-Asbahani (w. 430 H).
b. karya Ibn al-Akhram (w. 344 H).
c. karya Abu Bakr al-Barqani (w. 425).
• Al-Mustakhraj `ala al-Jami` li al-Bukhari:
a. karya al-Isma`ili (w. 371 H).
b. karya al-Gatrifi (w. 377 H).
c. karya Ibn Abi Duhl (w. 378 H).
• Al-Mustakhraj `ala al-Sahih li Muslim:
a. karya Abu `Awanah al-Asfarayaini (w. 310 H).
b. karya al-Hayiri (w. 311 H).
c. karya Abu Hamid al-Harawi (w. 425 H).
d. Al-Mustakhraj `ala Sunan Abi Dawud, karya Qasim Ibn Asbag.
• Al-Mustakhraj `ala Kitab al-Tauhid li Ibn Khuzaimah, hasil kerja Abu Nu`aim al Ashbahani.
1. Pengertian Kitab al-Mustadrak.
Kata Mustadrak (bentuk jamaknya Mustadrakat) secara etimologi yaitu susulan dari yang ketinggalan atau menambah yang kurang. Secara terminologi yang dipakai oleh ulama hadis, kitab Mustadrak adalah:
“Adalah menghimpun beberapa hadis yang sesuai dengan persyaratan salah seorang penyusun tetapi belum ditakhrij di dalam kitabnya.”
Kitab mustadrak menghimpun hadis-hadis yang telah memenuhi persayaratan sebuah kitab, tetapi belum dimasukkannya. Seakan-akan kitab Mustadrak sebagai susulan atau penambahan terhadap kandungan kitab lain yang telah memenuhi persyaratannya. Sebagaimana Mustadraknya Imam al-Hakim telah menghimpun beberapa hadis shahih yang belum disebutkan dalam kitab al-Bukhari dan Muslim dan menurutnya telah memenuhi persyaratan keduanya.
2. Jenis-jenis Kitab al-Mustadrak.
Kitab jenis ini berjasa paling tidak dalam tiga hal, yaitu:
• Menampilkan ragam hadis yang – secara sengaja maupun tidak – diabaikan oleh para penulis kitab sebelumnya;
• Menampakkan adanya penuturan yang berbeda terhadap matan hadis tertentu; dan
• Menunjukkan transmisi hadis tertentu yang secara subjektif dinilai sahih oleh penulis mustadrak.
Kitab jenis mustadrak yang paling populer–meskipun banyak menerima kritik dari para pembelajar hadis–adalah al-Mustadrak `ala as-Sahih ain yang ditulis oleh Abi Abdillah al-Ḥakim al-Naisaburi (w. 405 H).
B. Kitab al-Mustakhraj.
1. Pengertian Kitab al- Mustakhraj.
Mustakhraj (jamaknya mustakhrajāt) secara etimologi dari kata (kharaja) yang berarti keluar, (istakhraja) berarti mengeluarkan. Teknik pembukuan Mustakhraj secara terminologi diartikan:
“Yaitu seorang hafiz bermaksud mengeluarkan hadis-hadis dari sebuah kitab hadis ibarat Sahih li al-Bukhari atau Sahih Muslim dan atau yang lain dengan memakai sanad sendiri yang bukan sanad kitab tersebut, maka sanggup bertemu pada sanad itu pada syaikhnya atau orang di atasnya walaupun pada sobat serta memelihara urutan, matan dan jalan sanadnya.”
Dengan singkat sanggup dikatakan bahwa mustakhraj ialah seorang penghimpun hadis mengeluarkan beberapa buah hadis dari sebuah buku hadis ibarat yang diterima dari gurunya sendiri dengan memakai sanad sendiri, maka akan terjadi pertemuan pada syaikhnya atau orang di atasnya. Seperti yang dilakukan oleh Abi Bakar al-Isma’ili mengeluarkan beberapa hadis dari kitab Sahih al-Bukhari dengan memakai sanad sendiri yang diterima dari guru- gurunya.
2. Jenis-jenis Kitab al- Mustakhraj.
Berikut ini yaitu kitab-kitab berjenis “mustakhrajat”, antara lain:
• Al-Mustakhraj `ala al-Sahihain:
a. karya Abu Nu`aim al-Asbahani (w. 430 H).
b. karya Ibn al-Akhram (w. 344 H).
c. karya Abu Bakr al-Barqani (w. 425).
• Al-Mustakhraj `ala al-Jami` li al-Bukhari:
a. karya al-Isma`ili (w. 371 H).
b. karya al-Gatrifi (w. 377 H).
c. karya Ibn Abi Duhl (w. 378 H).
• Al-Mustakhraj `ala al-Sahih li Muslim:
a. karya Abu `Awanah al-Asfarayaini (w. 310 H).
b. karya al-Hayiri (w. 311 H).
c. karya Abu Hamid al-Harawi (w. 425 H).
d. Al-Mustakhraj `ala Sunan Abi Dawud, karya Qasim Ibn Asbag.
• Al-Mustakhraj `ala Kitab al-Tauhid li Ibn Khuzaimah, hasil kerja Abu Nu`aim al Ashbahani.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian kitab al-mustadrak, al-mustakhraj dan jenis-jenis kitab al-mustadrak, al-mustakhraj. Sumber buku Siswa Hadits Ilmu Hadits Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar