Sejarah Hadis Pada Abad Tabi’In
Sama halnya menyerupai yang dilakukan oleh para sahabat, para tabi’in juga berhatihati dalam periwayatan hadis. Beban tabi’in tidak terlalu berat jikalau dibandingkan dengan beban yang dihadapi para sahabat. Pada masa ini, Al-Qur’an telah berhasil dikumpulkan dalam satu mushaf , sehingga tidak lagi menghawatirkan bercampurnya periwayatan hadis. Selain itu, pada final periode masa Khulafa ar-Rasyidin , para andal hadis telah menyebar ke beberapa wilayah kekuasaan Islam. Ini memudahkan para tabi’in untuk mempelajari hadis-hadis dari mereka. Ini terjadi sekitar tahun 41 H sampai final masa ke-1 H. Kondisi ini juga berimplikasi terhadap penyebaran hadis ke banyak sekali wilayah Islam. Oleh sebab itu, masa ini disebut dengan masa menyebarnya periwayatan hadis (‘Asr Intisyar ar- Riwayah) , yakni masa di mana hadis tidak hanya terpusat di Madinah tetapi sudah diriwayatkan di banyak sekali kawasan dengan tokoh para sahabat. Kekuasaan Islam semakin luas. Banyak sahabat atau tabi’in yang